Rabu, 07 Desember 2011

Gambaran kaum remaja Indonesia

Kaum remaja Indonesia saat ini mengalami lingkungan sosial yang sangat berbeda daripada orangtuanya. Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya. 10 Menurut Utomo, kaum remaja kelas menengah di Jakarta yang diteliti pada tahun 1999 terlihat lebih dibaratkan dalam sikap-sikapnya terhadap busana, musik, film-film, makanan maupun seksualitas. 11 Keadaan kaum remaja di DI Yogyakarta dapat dikatakan mirip dengan keadaan digambarkan Dra. Utomo. Walaupun begitu norma-norma agama masih merupakan soal penting antara kebanyakan remaja diteliti di studi lapangan ini. Soal gengsi dan tekanan teman sebaya dianggap cukup penting antara kaum remaja, sampai orangtua dan guru sekolah khawatir tentang ‘ikut-iktuan’ perilaku tidak sehat12. Sikap-sikap kaum remaja atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal daripada orangtuanya, dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran, sampai melakukan hubungan seks.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1999 oleh Sahabat Remaja, suatu cabang LSM Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), 26% dari 359 remaja di Yogyakarta mengaku telah melakukan hubungan seks. Menurut PKBI, ‘akibat derasnya informasi yang diterima remaja dari berbagai media massa, memperbesar kemungkinan remaja melakukan praktek seksual yang tak sehat, perilaku seks pra-nikah, dengan satu atau berganti pasangan’. 13 Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya. Dengan 87.5% remaja perkotaan menghadiri SMP dan 66.0% remaja perkotaan menghadiri SMA14, ruang sekolah merupakan satu segi masyarakat yang mampu bertindak memberikan Pendidikan Seks kepada kaum remaja Indonesia.

Sumber: Creagh, Stephanie.2004 Pendidikan Seks di SMA D.I. Yogyakarta. Australian Consortium For In Country Indonesian Studies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar